Mungkin Anda masih ingat dengan film berjudul Up In The Air yang dibintangi oleh George Clooney? Film yang mengisahkan suka duka menjadi orang yang bertugas memecat karyawan ternyata tidak mengenakkan juga bukan? Lalu tahun ini muncul film yang sama-sama mengisahkan soal pemecatan. Jika Up In The Air mengisahkan pemecatan dari sudut pandang orang yang memecat, maka film berjudul The Company Men yang dibintangi oleh sutradara The Town yaitu Ben Affleck ini mengisahkan pemecatan dari sudut pandang orang yang dipecat.
Berlatarkan tahun 2008 ketika negeri paman sam sedang mengalami krisis keuangan. Hampir semua pelaku bisnis kena imbasnya, tidak terkecuali perusahaan tempat Bobby (Affleck) bekerja. Ya, tidak ada hujan, tidak ada petir, Bobby tiba-tiba dipecat bersama ratusan karyawan lainnya, padahal Bobby sudah bekerja selama belasan tahun pada perusahaan yang telah menghidupinya.
Bukan hanya Bobby, rekan Bobby yang lain yaitu Phil (Cooper) juga kebagian dipecat pada kloter selanjutnya. Persamaan Bobby dan Phil adalah mereka bekerja di satu divisi di perusahaan yang bergerak di bidang transportasi tersebut. Tidak cukup sampai disitu, kloter selanjutnya giliran bos Bobby dan Phil yaitu Gene (Jones) yang dipecat oleh atasan yang notabene adalah rekannya sendiri dalam memulai perusahaannya tersebut.
Demi penghematan dan memaksimalkan pendapatan, perusahaan dimana Bobby, Phil dan Gene menggantungkan hidupnya harus mengambil langkah “kejam” agar bisa bertahan dari krisis keuangan yang melanda negeri adidaya tersebut. Maka The Company Men mengisahkan tiga karakter yang bisa dibilang berbeda jabatan dalam menghadapi kehidupan selanjutnya setelah mereka dipecat dari pekerjaannya.
Film drama buah karya John Wells ini memberikan gambaran singkat bagaimana efek dari krisis keuangan yang menimpa amerika tiga tahun silam. Lucunya, film ini sekaligus menyindir, sekalipun krisis keuangan telah menghancurkan banyak kehidupan apalagi mereka pekerja kelas menengah ke bawah, tapi tetap perusahaan-perusahaan raksasa disana terus menghamburkan uang untuk kepentingan lain yang sebenarnya tidak begitu penting.
Ditemani Kevin Costner yang “mewakili” pekerja kelas menengah Amerika dan sedikit pemanis Maria Bello yang menjadi George Clooney-nya Up In The Air, Ben Affleck disini mendapatkan porsi paling besar sebagai individu yang bertahan dan selalu berpikir positif dalam menyikapi pemecatan dan kehidupan setelahnya yaitu pengangguran. Sementara Phil dan Gene mewakili individu-individu yang mungkin sedikit bertindak diluar batas serta cerdik dalam menyikapi pengangguran.
Mungkin pesan moral yang ingin disampaikan adalah, badai pasti berlalu. Ya, istilah yang pasti sering kita dengar tersebut memang benar adanya, tergantung bagaimana kita menyikapinya, ada yang menyikapi dengan kepala dingin, atau bahkan ekstrim sekalian. Well, The Company Men menyajikan sebuah tontonan drama yang lumayan bagi saya, walau pada akhirnya saya menilai film ini biasa saja, tidak ada yang terlalu spesial walau diisi oleh aktor-aktor papan atas.
Tapi at least, film ini memberikan semangat bagi saya pribadi yang masih menganggur dan berjuang untuk mencari pekerjaan. Ya, ending film ini memberikan banyak harapan bagi saya atau mungkin orang-orang diluar sana yang masih menganggur atau mungkin baru dipecat dan sedang mencari pekerjaan baru. Tenang saja, badai pasti berlalu, he-he. Well, enjoy The Company Men guys!
RATING: 3/5
watyusiiswatyuget 